Kamis, 10 Januari 2013

Kawasan Tanah Abang



Tanah Abang
 
Kompleks Pasar Tanah Abang merupakan salah satu objek sejarah di Ibukota. Mengutip buku 250 Tahun Pasar Tanah Abang yang diterbitkan PD Pasar Jaya pada 1982, Tanah Abang tidak terlepas dari sejarah Kota Jakarta. Memang sampai saat ini belum diketahui secara pasti asal nama Tanah Abang, karena belum ada sumber sejarah tertulis mengenai penemuan nama tersebut. Nama Tanah Abang mulai disebut-sebut pada pertengahan abad ke-17, sehingga banyak orang memperkirakan nama itu berasal dari tentara Mataram yang menyerang VOC pada 1628.

Tanah abang terletak di Jakarta Pusat. Pasar Tanah Abang merupakan pusat perdagangan pakaian dan tekstil utama ke berbagai wilayah di Indonesia dan juga Asia serta dunia. Pasar Tanah Abang terbagi menjadi 3 wilayah gedung yang menjadi pusat perdagangan antara lain Tanah Abang Metro, Tanah Abang lama dan Tanah Abang AURI.Tanah Abang lama terbagi atas beberapa blok antara lain blok A, B dan F yang berisikan kios-kios, sedangkan Tanah Abang AURI terbagi atas beberapa blok antara lain blok A, B, C, D, E, F, AA, BB, CC. Seluruh blok di Tanah Abang AURI merupakan kumpulan ruko yang umumnya menjual tekstil, kecuali blok E yang merupakan kumpulan kios-kios yang menjual pakaian dalam bentuk eceran ataupun grosir.

ini adalah foto saya bersama teman saya di Tanah Abang pada malam hari

 
 ini adalah tanah abang bagian blok B



Tanah Abang menjadi tempat favorit untuk berbelanja pakaian, maupun bahan tekstil bagi para warga di karenakan tempatnya yang strategis, dan selain itu harganyapun lebih murah di banding di tempat lain, tak jarang banyak orang membeli bahan-bahan tekstil atau pakaian-pakaian di tanah abang untuk di jual kembali. selain para pedagang tekstil, juga banyak pedagang yang menjual makanan, buah-buahan dan barang-barang lain. makin ke tahun pun tanah abang semakin nyaman di karenakan di dalam pasar tanah abang sudah di pasang pendingin ruangan agar pembeli merasa nyaman pada saat berbelanja.

menurut saya perkembangan Tanah abang berkembang sangat pesat di karenakan peran para pedagang dan pemerintah kotanya dalam membenahi Tanah abang, selain itu tanah abang juga menjadi pusat grosir terbesar di Asia selalin itu tanah abang banyak memberikan dampak positif bagi kemajuan ekonomi di daerah tersebut. Tetapi warga masih sering menyesalkan atas kurangnya lahan parkir yang di sediakan, selain itu harga parkirpun mahal, bahkan terkadang anda bisa membayar 7ribu untuk 1jam parkir, selain itu banyak orang-orang yang membuat lahan parkir sendiri di pinggir jalan raya dengan mematok harga yang mahal. hal ini meresahkan para pengguna jalan dikarenakan jalan menjadi padat dan macet karena banyak parkir liar di pinggir jalan. 

Kamis, 03 Januari 2013

Kawasan Perkotaan



BEKASI

Masyarakat Bekasi

Bekasi adalah sebuah daerah yang terletak di Provinsi Jawa Barat. Bekasi merupakan sebuah kota yang memiliki wilayah yang cukup luas dan memiliki banyak penduduk, selain itu Bekasi juga memiliki berbagai macam keragaman budaya masyarakat yang di karenakan Bekasi mengalami proses asimilasi dan akulturasi kebudayaan dari berbagai daerah seperti Bali, Melayu, Bugis, dan Jawa.

 Pengaruh etnis tersebut tersebar di wilayah Bekasi, antara lain :
  • Suku sunda yang banyak bermukim terutama di wilayah Lemahabang, Cibarusah, Setu sebagian Pebayuran dan sebagian Pondok Gede.
  • Suku Jawa dan Banten banyak bermukim di Kecamatan Sukatani dan sebagian Cabang Bungin.
  • Suku bangsa Melayu banyak bermukim di Kecamatan Bekasi (daerah kota), Cilincing (sekarang masuk Jakarta), Pondok Gede, Babelan, Tambun, Cikarang, Cabang Bungin, dan Setu.
  • Suku Bali terdapat di sebuah kampung di Kecamatan Sukatani, bahkan sampai sekarang namanya masih Kampung Bali.


Tradisi dan pantangan masyarakat Bekasi

Tradisi masyarakat bekasi berbentuk folklore, entah dari mana asalnya dan siapa pencipta tradisi ini, tapi hingga sekarang pun masih ada  sebagian masyarakat mempercayainya.

Tradisi dan pantangannya diantaranya:

  • Dilarang membuang sampah ke sungai, karena jika ada buaya yang memangsanya itu adalah ganjaran baginya karena telah mencemarkan sungai.
  • Untuk mencegah sepasang buaya putih penunggu sungai marah, masyarakat Melayu Betawi  "nyugu" dengan membawa sesajen kembang tujuh rupa, telor ayam mentah, bekakak ayam, dan nasi kuning. 
  • Tradisi menghormati sepasang buaya putih, masih tercermin dalam adat perkawinan Melayu Betawi yang mengharuskan dalam pinangan pihak mempelai laki-laki membawa sepasang roti buaya. 
  • Sampah harus ditabun, maka nabun atau membakar sampah merupakan  kebiasaan orang Melayu Betawi dan menebang pohon pun tidak boleh sembarangan, karena dalam pohon kayu yang besar terdapat penunggu yang akan marah bila pohon kayu itu ditebang secara sembarangan.




Monumen di Bekasi



            Sebenarnya Bekasi memiliki banyak monumen-monumen nasional tapi banyak warga bekasi yang tidak menyadarinya bahkan tidak mengetahuinya, salah satu monumen yang terkenal di bekasi adalah Monumen Gedung Tinggi atau yang di sebut juga oleh warga sekitar yaitu Gedung Juang 45 yang berada di Kecamatan Tambun Selatan, Gedung Juang bersejarah bangunan kolonial Belanda ini, tidak jauh dari Stasiun Kereta Api Tambun. Gedung ini merupakan salah satu gedung bersejarah yang turut menjadi saksi bisu perjuangan rakyat Bekasi saat revolusi fisik. Ketika itu daerah Tambun dan Cibarusah menjadi pusat kekuatan pasukan republik Indonesia (RI). Akibat serangan bertubi-tubi, pertahanan pasukan Belanda di Bekasi sering ditinggalkan. Mereka kemudian memusatkan diri ke daerah Klender Jakarta Timur. Maka, gedung ini sempat dijadikan sebagai pertahanan di front pertahanan Bekasi- Jakarta.