Minggu, 19 Juni 2016

Softskill Parallel Concept

"Parallel Concept, Distributed Processing, Architetural Parallel Computer, Pengantar Thread Programming, Pengantar Message Parssing OpenMP, Pengantar Pemrograman CUDA GPU"

Kelompok 4
Abdul Lathiif
Axcel Jadi Driantama
Andika Rahmat Agung
Dinar Dwi Cahya
I Nengah Krisna
Revyan Albar

Berikut merupakan ppt yang dapat di download dari penjelasan yang akan di bahas:

https://drive.google.com/file/d/0B70WzvJUll4xYzJSVDJZblc4WlE/view?usp=sharing

Kamis, 26 Mei 2016

Konfigurasi MAIL SERVER dengan menggunakan Ubuntu Server

Instalasi Mail Server 

Pertama ketikkan perintah terminal seperti gambar di bawah ini:




kemudian akan muncul pop up, untuk mengisinya silahkan ikuti contoh berikut :

- General Type of Mail Configuration  : internet site
- System Mail Name    : snsd.com.

Konfigurasi Mail Server

Untuk mengatur mail server ada beberapa file yang akan kita konfigurasi yaitu:

- /etc/apache2/apache2.conf
- /etc/squirrelmail/apache.conf
- /etc/postfix/main.cf

Pertama kita akan mengkonfigurasi file apache2.conf dengan perintah. nano /etc/apache2/apache2.conf

kemudian akan muncul isi dari file apache2.conf. isikan script berikut dibagian paling bawah isi file:
Include /etc/squirrelmail/apache.conf
Jika sudah maka akan seperti pada gambar di bawah ini :


Setelah kita selesai mengkonfigurasi file apache2.conf, sekarang kita konfigurasikan file apache.conf yang berada pada direktori squirrelmail dengan perintah nano /etc/squirrelmail/apache.conf.

Lalu akan muncul isi file dari apache.conf. ubahlah script yang mempunyai tag “<virtualhost></virtualhost>” menjadi seperti gambar di bawah ini:


Setelah itu kita buat file untuk mailbox untuk user, jadi apabila seseorang user mendapatkan sebuah email, maka email tersebut akan tertampung di file tersebut dengan perintah maildirmake /etc/skel/Maildir.

setelah membuat file untuk menampung email masuk, sekarang kita akan membuat user akun email yang nantinya bisa dipakai dalam web mail dengan perintah adduser nama_user.

Jika sudah sekarang kita akan mengrekonfigurasi paket postfix yang ada dengan perintah dpkg-reconfigure postfix.

beberapa saat kemudian akan muncul pop up, untuk menanyakan beberapa settingan untuk mail server, seperti gambar di bawah ini :



Setelah di OK, pilih internet site pada pilihan selanjutnya



Lalu isikan nama domain mail server kalian seperti berikut



untuk root and postmaster kosongkan saja, lalu ok. Kemudian di popup selanjutnya isikan seperti gambar di bawah ini:



untuk mail queue pilih saja no dan selanjutnya isi bagian depan dengan alamat network yang kita punya seperti gambar di bawah ini:



Lalu untuk mailbox size dan local address kosongkan saja atau ok saja. Dan untuk internet protocol pilih yang ipv4 seperti gambar di bawah ini:



Setalah kita mengrekonfigurasi paket postfixnya, selanjutnya kita akan mengkonfigurasi file main.cf yang berada di direktori postfix, pada terminal ketikan perintah nano /etc/postfix/main.cf.

maka akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini:



Dibagian bawah isi file main.cf isikan script home_mailbox = Maildir.
hal ini berfungsi sebagai tempat penampungan apabila ada mailbox yang masuk.
Setelah selesai save file tersebut dan sekarang restart paket postfix, courier-pop, dan courier-imap

/etc/init.d/postfix restart
/etc/init.d/courier-pop restart
/etc/init.d/courier-imap restart



Pengujian Mail Server di Client

Buka browser kalian dan coba ketikan nama domain untuk mail server kalian, apabila berhasil akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini:



Referensi:
http://bdh-corp.blogspot.co.id/2016/05/konfigurasi-mail-server-dengan.html

Web Server dengan Debian

Pertama lakukan penginstallan paket yang dibutuhkan seperti apache2, php5 dan links, jika sudah hasilnya akan seperti pada gambar di bawah ini :

.1.1
Setelah itu kita tambahkan perintah a2enmod dengan tujuan agar web server yang telah dikonfigurasi nantinya bersifat multiuser. ketikan perintah di bawah ini:
server-debian:~# a2enmod userdir
Lalu setelah itu lakukan pengcopy-an file /etc/apache2/sites-enabled/000-default menjadi /etc/apache2/sitesenabled/webmail
server-debian:~# cp /etc/apache2/sites-enabled/000-default /etc/apache2/sites
-enabled/webmail
Lalu melakukan pengeditan pada file /etc/apache2/sites-enabled/webmail untuk mengatur virtualhost
server-debian:~# vim /etc/apache2/sites-enabled/webmail
Isi pada file tersebut dengan scripts dibawah ini :
NameVirtualHost 192.168.0.5:80
<VirtualHost 192.168.0.5:80>
ServerName http://www.linuxdebian.or.id
DocumentRoot /home/admin/public_html
</VirtualHost>
Jika sudah selesai maka hasilnya akan seperti gambar di bawah ini:1.2
Menambah sebuah folder public_html dalam direktori /etc/skel agar setiap user yang dibuat mempunyai public_html. Dilanjutkan dengan membuat user baru untuk menyimpan file-file dari web server.
server-debian:~# mkdir /etc/skel/public_html
server-debian:~# adduser admin
Lakukan Restart apache2
server-debian:~# /etc/init.d/apache2 restart
Lalu terkahir lakukan pengecekan pada web server yang telah di konfigurasi
server-debian:~# links http://www.linuxdebian.or.id
1.3
Referensi:
https://risanputtra.wordpress.com/2015/11/30/web-server/

FTP Server dengan Debian

Pertama lakukan penginstallan paket proftpd dengan script di bawah ini dan hasilnya dapat dilihat pada gambar di bawah:
server-debian:~# apt-get install proftpd 

FTP1
Pada Package Configuration pilih standalone karena server dibuat berdiri sendiri dan tekan enter untuk melanjutkan proses instalasi. Lalu atur hak akses dari folder setiap user yang ada dengan script di bawah ini:
server-debian:~# chmod 777 /home/namauser

Lakukan Restart layanan proftpd
[root@admin ~]# /etc/init.d/proftpd restart

FTP2
Terakhir lakukan pengetesan FTP Server yang sudah dikonfigurasi
server-debian:~# ftp ftp.linuxdebian.or.id

FTP3
Referensi:
https://risanputtra.wordpress.com/2015/11/30/ftp-server/

DNS SERVER MENGGUNAKAN DEBIAN 5.0

DNS SERVER

Keterangan:
IP Address (eth0) : 192.168.0.5
Netmask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.0.1
IP Address (eth1) : 192.168.10.1
Netmask : 255.255.255.0
Hostname : server-debian
Domain : linuxdebian.or.id
DNS ISP : 118.98.224.2
 118.98.224.3
Kernel versi : 2.6
Squid Versi : 2.7

Untuk membuat DNS server dengan debian 5.0 Pertama install paket yang dibutuhkan yaitu bind9. dengan mengetikan perintah server-debian:~# apt-get install bind9 kemudian tekan enter.


Tambahkan scripts dengan menekan insert terlebih dahulu, kemudian  pada file
/etc/bind/named.conf.local untuk membuat zone forward dan
zone reverse. server-debian:~# vim /etc/bind/named.conf.local.
Selanjutnya tambahkan scripts dibawah ini pada baris paling bawah.

zone "linuxdebian.or.id" {
 type master;
 file "db.forward";
};
zone "0.168.192.in-addr.arpa" {
 type master;
 file "db.reverse";
};



Kemudian Tekan Esc kemudian :wq untuk keluar dan menyimpan perubahan. Setelah itu kita membuat file baru untuk zone forward pada direktori /var/cache/bind/ server-debian:~# vim /var/cache/bind/forward dengan cara tekan insert, kemudian ketikkan scripts dibawah ini :

@ IN SOA server-debian.linuxdebian.or.id. admin.linuxdebian.or.id.(
 2009061601
 28800
 14400
 3600000
 86400 )
@ IN NS server-debian.linuxdebian.or.id.
 IN MX 10 mail.linuxdebian.or.id.
server-debian IN A 192.168.0.5
www IN CNAME server-debian
ftp IN CNAME server-debian
mail IN CNAME server-debian


Kemudian Tekan Esc kemudian :wq untuk keluar dan menyimpan perubahan. dan membuat file baru untuk zone reverse pada direktori /var/cache/bind/
server-debian:~# vim /var/cache/bind/reverse dengan cara menekan insert terlebih dahulu

Ketikkan scripts dibawah ini :
@ IN SOA server-debian.linuxdebian.or.id. admin.linuxdebian.or.id.(
 2009061602
 28800
 14400
 3600000
 86400 )
 IN NS server-debian.linuxdebian.or.id.
5 IN PTR server-debian.linuxdebian.or.id



Kemudian Tekan Esc kemudian :wq untuk keluar dan menyimpan perubahan.
Selanjutnya menambahkan nomor DNS Server pada file /etc/bind/named.conf.options untuk dijadikan sebagai forwarders atau DNS lokal
server-debian:~# vim /etc/bind/named.conf.options
Ketikkan nomor DNS yang ada dibawah forwarders dan buang tanda // didepan scripts tersebut.
forwarders {
118.98.224.2;
118.98.224.3;
};



Setelah selesai langkah selanjutnya mengatur Resolver pada file /etc/resolv.conf
server-debian:~# vim /etc/resolv.conf
search linuxdebian.or.id.
nameserver 192.168.0.5
nameserver 118.98.224.2
nameserver 118.98.224.3

Kemudian restart layanan bind9 dengan cara server-debian:~# /etc/init.d/bind9 restart


Dan langkah terakhir menguji DNS yang sudah di konfigurasi dengan cara sebagai berikut
server-debian:~# nslookup server-debian.linuxdebian.or.id
server-debian:~# nslookup 192.168.0.5



referensi:
http://dinardc.blogspot.co.id/2015/11/dns-server-menggunakan-debian-50.html

Minggu, 22 Mei 2016

Konfigurasi PROXY SERVER dengan menggunakan Ubuntu Server



Instalasi Proxy Server
Aplikasi yang sering digunakan untuk membuat proxy server adalah squid, untuk menginstallnya pada terminal ketikan perintah berikut :

Konfigurasi Proxy Server
Ada beberapa file yang akan kita edit, yaitu :
  • /etc/squid3/squid.conf
  • /etc/squid3/url à merupakan file buatan untuk menaruh website yang akan di blokir
  • /etc/squid3/key à merupakan file buatan untuk menaruh keyword yang akan di blokir

Konfigurasi File squid.conf
Pertama lakukan konfigurasi file squid.conf dengan cara ketikan perintah berikut pada terminal :
nano /etc/squid3/squid.conf
maka akan muncul tampilan berikut :

Lalu cari kalimat “http_port 3128” dengan menggunakan ctrl+w, dan kemudian edit hingga menjadi seperti berikut :
Lalu cari “acl CONNECT” dan tambahkan script berikut tepat dibawah nya :

Lalu save file squid.conf

Konfigurasi File url dan File key
Setelah kita mengedit file squid.conf nya, selanjutnya buat file dengan nama url dan key. File tersebut berfungsi untuk menaruh website yang akan kita blokir dan keyword apa saja yang akan kita blokir. berikut contohnya :



tuliskan nama website yang akan di blokir


Lalu save file url
masukan kata kunci yang akan di blokir:


Lalu save file key
Konfigurasi IPTABLES
Kita akan mengkonfigurasi sedikit iptables untuk meng redirect dari port 80 ke port 3128, berikut contohnya :

Setelah semua file kita edit sekarang restart paket squidnya
/etc/init.d/squid3 restart


Pengujian di Komputer Client

Pada tahap ini kita akan melakukan pengujian di komputer client, proxy server akan menjadi transparant apabila ada koneksi ke internet. Apabila tidak ada seperti kita melakukannya pada ruang lingkup LAN maka kita akan menggunakan manual proxy.

Pertama setting proxy di browser, disini browser yang digunakan adalah Mozilla firefox, berikut contohnya :
1.
 Tools à options à advance à network à settings
2.
 Edit seperti gambar di bawah ini :


3.
 Setelah itu OK

Apabila berhasil maka apabila kalian mengetikan nama website atau kata kunci yang kalian blokir di url browser.
Referensi:
http://bdh-corp.blogspot.co.id/2016/05/konfigurasi-proxy-server-dengan.html

Konfigurasi Basic Static NAT

Pengertian Static NAT

      NAT digunakan untuk merubah ip private menjadi ip public agar bisa berkomunikasi dengan jaringan luar. Static NAT merukan tipe yang one-to-one mapping dimana hanya satu ip public yang bisa digunakan untuk satu ip private. Static nat tidak menghemat penggunaan ip public, tetapi static NAT biasanya digunakan untuk penggunakan dalam server layanan. Karena server hanya mempunyai 1 buah ip dan satu buah ip public untuk bisa diakses oleh seluruh pengguna internet. Static nat juga meningkatkan keamanan yang ada, karena nat menyembunyikan ip address local dari dunia luar.

Topologi



      Pada topologi diatas saya menggunakan 2 buah router 2911, 2 buah switch 2960, 1 buah pc, dan 1 buah server. Pada topologi tersebut ip address pada pc0 akan dirubah menjadi ip address dari router0. Supaya router bisa berkomunikasi dengan server yang berada jaringan yang berbeda. Berikut ini pemetaan ip address pada tiap-tiap device :

Router0
·         se0/0/0 : 10.10.10.1/24
·         gig0/0 : 192.168.1.1/24
Router1
·         se0/0/0 : 10.10.10.2/24
·         gig0/0 : 192.168.2.1/24
PC
·         fa0/0 : 192.168.1.10/24 gateway 192.168.1.1
Server
·         fa0/0 : 192.168.2.10/24 gateway 192.168.2.1

Konfigurasi 
Router0
IP Address :


Static NAT :


      Perintah ip nat inside source digunakan untuk mengidentifikasikan ip address mana yang akan di translasikan. Dalam kasus diatas ip 192.168.1.10 akan di translasikan menjadi ip 10.10.10.1. IP nat inside pada interface gig0/0 mengidentifikasikan bahwa interface tersebut berada pada jaringan lokal, sedangkan ip nat outside pada interface se0/0/0 untuk mengidentifikasikan bahwa interface tersebut berada jaringan luar. 

Static Route :


Digunakan supaya router0 bisa mengenali jaringan yang berada pada router1, yaitu 192.168.2.0/24

Router1
IP Address :


Verifikasi Konfigurasi pada Client

Untuk melakukan verifikasi bisa menggunakan perintah berikut :
·         show ip nat translation
·         debug ip nat

show ip nat translation 1:


      Apabila menggunakan perintah atas akan muncul informasi protocol, ip inside global, ip inside local, ip outside local, dan ip outside global. Tampilan diatas merupakan informasi awal ketika masih belum ada komunikasi satu sama lain. 

Ping Client to Server:


       Terlihat pc0 bisa melakukan ping menuju server. Untuk melihat hasil dari konfigurasi static nat. Lakukan show ip nat kembali untuk melihat informasi terbaru dari translasi nat. 

show ip nat translation 2:


       Terlihat informasi telah berubah, disana terlihat protocol yang sedang berjalan yaitu ICMP(ping), dan ip outside local/global adalah ip dari jaringan 192.168.2.0/24 yang berada pada router1. 

Untuk melihat proses translasi bisa menggunakan perintah debug ip nat.

debug ip nat:


     Terlihat source packet dari 192.168.1.10 yang di translasikan menjadi 10.10.10.1 menuju destinasi 10.10.10.2, dan 192.168.2.10 pada router1. 

Apabila verifikasi sudah seperti diatas, maka konfigurasi static nat telah berhasil dilakukan.

Sumber:
http://bdh-corp.blogspot.co.id/2016/05/konfigurasi-ftp-server-dengan.html