Senin, 28 Maret 2016

KOMPUTASI GRID

Sejarah Komputasi Grid

Komputasi grid istilah berasal dari awal 1990-an sebagai metafora untuk membuat daya komputer sebagai mudah untuk mengakses sebagai listrik jaringan listrik di Ian Foster 's dan Carl Kesselman 'kerja mani, "The Grid: Blueprint untuk infrastruktur komputasi baru"( 2004). Ide-ide dari grid (termasuk yang dari komputasi terdistribusi, pemrograman berorientasi obyek, dan layanan Web) dibawa bersama oleh Ian Foster, Carl Kesselman, dan Steve Tuecke , secara luas dianggap sebagai "ayah dari grid". Mereka memimpin upaya untuk menciptakan Globus Toolkit menggabungkan tidak hanya manajemen perhitungan tetapi juga manajemen penyimpanan, keamanan provisioning, data pergerakan, pemantauan, dan sebuah toolkit untuk mengembangkan layanan tambahan didasarkan pada infrastruktur yang sama, termasuk negosiasi perjanjian, mekanisme pemberitahuan, layanan memicu, dan informasi agregasi. Sementara Globus Toolkit tetap standar de facto untuk membangun solusi grid, sejumlah alat-alat lainnya yang telah dibangun yang menjawab beberapa subset dari layanan yang diperlukan untuk membuat suatu perusahaan atau grid global.

Pengertian Komputasi Grid
Grid computing merupakan salah satu jenis dari komputasi modern. Grid computing adalah arsitektur TI baru yang menghasilkan sistem informasi perusahaan yang berbiaya rendah dan lebih adaptif terhadap dinamika bisnis. Dengan grid computing, sejumlah komponen hardware dan software yang modular dan independen akan dapat dikoneksikan dan disatukan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan bisnis. Lebih jauh, dari sisi ekonomi, implementasi grid computing berarti membangun pusat komputasi data yang tangguh dengan struktur biaya variatif yang bias disesuaikan dengan kebutuhan.

Konsep Grid Computing
           A.   Sumberdaya Infrastruktur
Mencakup hardware seperti penyimpan, prosesor, memori, dan jaringan; juga software yang didisain untuk mengelola hardware ini, seperti database, manajemen penyimpan, manajemen sistem, server aplikasi dan system operasi.
           B.   Sumberdaya Aplikasi
Adalah perwujudan logika bisnis dan arus proses dalam software aplikasi. Sumberdaya yang dimaksud bisa berupa aplikasi paket atau aplikasi buatan, ditulis dalam bahasa pemrograman, dan merefleksikan tingkat kompleksitas. Sebagai contoh, software yang mengambil pesanan dari seorang pelanggan dan mengirimkan balasan, proses yang mencetak slip gaji, dan logika yang menghubungkan telepon dari pelanggan tertentu kepada pihak tertentu pula.
           C.   Sumberdaya Informasi
Saat ini, informasi cenderung terfragmentasi dalam perusahaan, sehingga sulit untuk memandang bisnis sebagai satu kesatuan. Sebaliknya, grid computing menganggap informasi adalah sumberdaya, mencakup keseluruhan data pada perusahaan dan metadata yang menjadikan data bisa bermakna. Data bias berbentuk terstruktur, semi-terstruktur, atau tidak terstruktur, tersimpan di lokasi manapun, seperti dalam database, dan sistem file lokal.

Cara Kerja Grid Computing
Menurut tulisan singkat oleh Ian Foster ada check-list yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi bahwa suatu sistem melakukan komputasi grid yaitu :
1. Sistem tersebut melakukan koordinasi terhadap sumberdaya komputasi yang tidak berada dibawah suatu kendali terpusat. Seandainya sumber daya yang digunakan berada dalam satu cakupan domain administratif, maka komputasi tersebut belum dapat dikatakan komputasi grid.
2. Sistem tersebut menggunakan standard dan protokol yang bersifat terbuka (tidak terpaut pada suatu implementasi atau produk tertentu). Komputasi grid disusun dari kesepakatan-kesepakatan terhadap masalah yang fundamental, dibutuhkan untuk mewujudkan komputasi bersama dalam skala besar. Kesepakatan dan standar yang dibutuhkan adalah dalam bidang autentikasi, otorisasi, pencarian sumberdaya, dan akses terhadap sumber daya.
3. Sistem tersebut berusaha untuk mencapai kualitas layanan yang canggih, (nontrivial quality of service) yang jauh diatas kualitas layanan komponen individu dari komputasi grid tersebut.

Keuntungan Utama Penggunaan Grid Computing      
  • Teknologi  grid computing mampu menjadi solusi bagi perusahaanperusahaan untuk memiliki suatu    sistem informasi yang berteknologi canggih,      yang mampu mendukung kinerja perusahaan, dengan biaya yang lebih murah.
  • Kemampuan teknologi tersebut untuk mendukung kinerja perusahaan tidak      diragukan lagi.  Teknologi  grid computing membuka peluang bagi adanya      kerjasama lintas organisasi, lintas benua, dan lintas bangsa. Selain itu, terbuka      pula peluang untuk  melakukan komputasi yang rumit dengan menggunakan      superkomputer yang canggih, tanpa harus melakukan investasi besar-besaran         dalam bidang teknologi informasi.

       Grid computing menjadi suatu hal yang menjanjikan bagi perusahaan disebabkan oleh 3 hal, yaitu:
  1. lebih hemat biaya dalam  penggunaan sejumlah tertentu sumber daya komputer,
  2. sebagai cara untuk memecahkan masalah yang mungkin tidak dapat dipecahkan tanpa sejumlah besar daya komputasi, dan
  3. karena menunjukkan bahwa sumberdaya dari banyak komputer dapat kooperatif dan dimanfaatkan secara sinergis, serta dikelola sebagai sebuah kolaborasi mencapai tujuan bersama


Kekurangan Grid Computing
       Kekurangan pada grid computing yang lebih saya tekankan disini adalah mengenai hambatan yang dialami oleh masyarakat Indonesia dalam mengaplikasikan teknologi grid computing. Hambatan-hambatan tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Manajemen institusi  yang terlalu birokratis menyebabkan mereka enggan untuk fasilitas yang dimiliki untuk digunakan secara bersama agar mendapatkan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat luas.
  2. Masih sedikitnya sumber daya manusia yang  kompeten dalam mengelola grid computing.
  3. Kurangnya pengetahuan yang mencukupi bagi teknisi IT maupun user non teknisi mengenai manfaat dari grid computing itu sendiri.

sumber:
http://speedradene.blogspot.co.id/2013/04/grid-pengertiankelebihandan-kekurangan.html
http://carilahinspirasi.blogspot.co.id/2011/04/grid-komputing.html
https://kucingkampung27.wordpress.com/grid-computing/

NoSQL


  
SEJARAH 
    NoSQL merupakan kombinasi dua kata, kata No dan SQL. NoSQL adalah teknologi yang menandingi SQL. Pembuat dan pengadopsi awal dari kata NoSQL menginginkan untuk berkata No RDBMS atau No Relational tetapi akhirnya disuarakan dengan kata NoSQL. NoSQL digunakan sebagai payung pengertian untuk semua basis data dan penyimpanan data yang tidak mengikuti dasar-dasar RDBMS. NoSQL mewakili kelas dari produk dan kumpulan yang berbeda konsep tentang penyimpanan data dan manipulasi.
    Sejarah konsep NoSQL dimulai ketika Carlo Strozzi pada tahun 1998 menggunakannya untuk nama open source database relational yang tidak mengikuti standar SQL, kemudian Eric Evans (karyawan Rackspace) memperkenalkan kembali istilah NoSQL pada awal 2009 ketika Johan Oskarsson dari Last.fm ingin menyelenggarakan acara untuk membahas distributed database open source.
    Sejarah NoSQL tidak lepas dari kesulitan-kesulitan yang terjadi dalam penanganan perkembangan database dengan menggunakan konsep relational database. Dalam praktiknya, database tidak hanya berkembang secara vertikal (adanya penambahan baris), tetapi juga berkembang secara horisontal (adanya penambahan field). Ketika field bertambah banyak permasalahan yang terjadi ketika menggunakan konsep RDBMS. Dalam konsep RDBMS, penambahan field merupakan masalah yang harus dihindari, akan tetapi pada kenyataannya hal itu sering terjadi. Konsep tersebut yang mendasari adanya konsep NoSQL. NoSQL tidak membutuhkan skema tabel dan umumnya menghindari operasi join karena berkembang secara horisontal.Kaum akademisi menyebutnya sebagai  structured  storage  (penyimpanan terstruktur).

PENGERTIAN 
    NOSQL adalah istilah untuk menyatakan berbagai hal yang didalamnya termasuk database sederhana yang berisikan key dan value saeperti Mencache, ataupun yang lebih canggih yaitu non-database relational seperti MongoDB, Cassandra, CouchDB, dan yang lainnya. 
    Wikipedia menyatakan NOSQL adalah sistem menejemen database yang berbeda dari sistem menejemen database relasional yang klasik dalam beberapa hal. NoSQL mungkin tidak membutuhkan skema table dan umumnya menghindari operasi join dan berkembang secara horisontal. Akademisi menyebut database seperti ini sebagai structured storage, istilah yang didalamnya mencakup sistem menejemen database relasional.

Kelebihan dan Kekurangan NoSQL Database

Kelebihan :
  • NoSQL bisa menampung data yang terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstuktur secara efesien dalam skala besar (big data/cloud).
  • Menggunakan OOP dalam pengaksesan atau manipulasi datanya.
  • NoSQL tidak mengenal schema tabel yang kaku dengan format data yang kaku. NoSQL sangat cocok untuk data yang tidak terstruktur, istilah singkat untuk fitur ini adalah Dynamic Schema.
  • Autosharding, istilah sederhananya, jika database noSQL di jalankandi cluster server (multiple server) maka data akan tersebar secara otomatis dan merata keseluruh server.
Kekurangan :
  • Hostingnya mahal. beberapa layanan di luar negeri mencharge biaya 100-200USD untuk hosting database noSQL.
  • Sulitnya mencari hosting Cpanel yang mendukung database MongoDB atau database noSQL lainnya.
  • karena bervariasinya produk dan format penyimpanan, berpindah antar satu produk database ke produk noSQL lainnya perlu waktu untuk belajar. Contohnya ketika anda pindah dari MongoDB ke Cassandra, maka anda harus belajar lagi dari awal, berbeda dengan database RDMS.

 Sumber:
http://okihardy99.blogspot.co.id/2016/03/nosql-database.html
http://wahudaya.blogspot.co.id/2013/09/penjelasan-nosql-dan-mongodb.html
http://insanjabal.blogspot.com/2014/09/konsep-nosql.html